Sabtu, 05 Juni 2021

PERKULIAHAN GEOSPASIAL DASAR

 

PETA

Pada pertemuan pertama dalam mata kuliah Geospasial Dasar ini mahasiswa diberikan materi mengenai peta oleh dosen kami yang terhormat yaitu Bapak Irland Fardani S.SI., M.T. Selama pembelajaran dengan pak Irland saya selalu merasa excited karena saya rasa pak irland merupakan dosen yang milenial dan canggih wkwk. Dalam pembelajaran pertama kaliya pun penjelasan yang beliau sampaikan sangat mudah saya terima dan penjelasannya pun tidak bertele-tele. Saat penyampaian materi peta ini yang dapat saya tangkap cukup banyak. Berdasarkan apa yang saya pahami dan saya tangkap, peta merupakan bentuk representative dua dimensi dari permukaan bumi baik seluruhnya maupun sebagian dengan menggunakan skala tertentu. Dalam pembelajaran materi peta juga diperkenalkan Undang-undang Mengenai Peta. Salah satu undang-undang yang paling saya ingat yaitu Undang-Undang No 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial. Undang-undang ini membahas mengenai informasi geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan untuk membantu perumusan kebijakan, pengambilan suatu keputusan, atau pelaksanaan kegiatan tenatng ruang kebumian. Informasi geospasial dasar ini berisi mengenai objek-objek yang dapat dilihat secara langsung atau dapat diukur dari tampak fisik di muka bumi dan tidak berubah dalam waktu yang relative lama.

Berdasarkan skalanya, peta dapat diklasifikasikan menjadi peta skala kecil, skala sedang, dan skala besar. Berdasarkan kandungan unsurnya, peta dapat diklasifikasikan menjadi peta atlas, peta topografi, dan peta thematic.

Peta Skala Kecil


Peta Skala Sedang

Peta Skala Besar

KARTOGRAFI

Dalam pertemuan berikutnya, materi yang diberikan yaitu materi mengenai kartografi. Pada penjelasan kartografi yang disampaikan oleh pak Irland, yang dapat saya tangkap yaitu bahwa kartografi ini merupakan ilmu dalam membuat dan mempelajari peta. Dalam materi juga disebutkan bahwa pekerjaan dari kartografi yaitu mengumpulkan,, menganalisis, menyajikan data serta hasil ukuran dari berbagai pola/unsur muka bumi secara grafis pada skala tertentu sehingga unsur-unsurnya dapat terlihat dengan jelas dan mudah dimengerti oleh pengguna peta. Dalam pembuatan peta, penyajian symbol yang digunakan dapat berupa symbol titik (point), symbol garis (line), dan symbol luas (area). Selain symbol, teks pada sebuah peta juga sangat diperlukan karena banyak yang berpendapat bahwa peta tanpa teks adalah sesuatu yang tidak mungkin. Teks- teks pada peta ini haruslah mudah diidentifikasi dan mudah dibaca oleh pengguna peta.

Dalam pembuatan peta juga tentunya ada proses-proses yang kita lakukan untuk menyusun peta tersebut. Menurut pak Irland, dalam penerapannya alur diagram kartografi ini tidak harus selalu berurutan. Pada suatu kesempatan, kadang kita mengulangi langkah sebelumnya, contoh ketika membuat layout atau akan melakukan proses finalisasi kita teringat data-data tertentu yang penting sebagai informasi dari peta, dengan demikian kita perlu mengulang ke langkah Planning/Perencanaan.

Diagram Alir Kartografi

SKALA DAN KOORDINAT

Dalam materi kali ini, yang dibahas oleh Pak Irland adalah materi mengenai Skala dan Sistem Koordinat. Sistem koordinat merupakan dasar utama dalam pembuatan peta yang dapat menghubungkan antara satu titik dengan titik lainnya. Sistem koordinat ini posisinya ditentukan oleh perpotongan dua buah garis lengkung bumi, yaitu garis meridian (longitude) dan garis parallel (latitude).

Untuk dapat menyajikan unsur-unsur dipermukaan bumi ke bidang datar (peta), dilakukan suatu transformasi dengan menggunakan rumus matematis tertentu yang disebut dengan Proyeksi Peta. proyeksi peta merupakan model matematis untuk menkonversikan posisi tiga dimensi suatu titik di permukaan bumi ke representasi posisi dua dimensi di bidang peta.

Disetiap negara umumnya dibuat dan dikembangkan suatu sistem pemetaan, khususnya sistem proyeksi peta, yang dapat memenuhi kebutuhan dari negara bersangkutan. Ada satu sistem yang dapat menjadi acuan untuk seluruh dunia yaitu sistem grid Universal Transverse Mercator yang merupakan modifikasi dari sistem proyeksi Transverse Mercator. Sistem grid dan proyeksi yang digunakan adalah baik untuk pekerjaan pemetaan topografi, referensi untuk citra satelit dan aplikasi lainnya yang memerlukan ketelitian untuk penentuan posisi.

Zona UTM

DRONE DALAM DUNIA PENELITIAN

Dalam pertemuan ini, Pak Irland menjelaskan mengenai Drom dalam dunia penelitian. Potensi drone dalam PwC Global Report tentang pengaplikasian teknologi drone dalam dunia komersial, pada 2020 total nilai pasar layanan yang tersedia diperkirakan akan mencapai US$ 127 miliar. Sektor infrastruktur memiliki nilai paling besar, US$ 45,2 miliar karena jumlah proyek yang sangat banyak. Dalam Laporan dari Asosiasi Unmanned Vehicle Systems International, diperkirakan aka nada lebih dari 100.000 pekerjaan baru pada tahun 2025 yang berhubungan dengan UAV ini.

Dalam pengoperasian drone juga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu jangan dioperasikan pada malam hari, kecepatan dalam pengoperasian drone harus dibawah 87 knots, Flight visibilitynya minimal 4,8 km, dan jarak dari awan minimal 150 m vertical dan 600 m horizontal. Kawasan udara yang dilarang untuk pengoperasian drone yaitu ruang udara di atas istana presiden, instalasi nuklir, dan di atas obyek vital nasional.

Pengoperasian drone juga terbatas pada markas besar TNI, pangkalan udara TNI, kawasan latihan militer, kawasan operasi militer, kawasan latihan penerbangan militer, kawasan latihan penembakan militer, kawasan peluncuran roket dan satelit. Dan ruang udara diatas kegiatan setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan.

Drone dapat dimanfaatkan dalam segala bidang seperti geodesi, penerbangan, pertambangan, pertanian, dan tata kota.


Pemanfaatan Drone dalam Tata Kota


Pemanfaatan Drone dalam Geodesi


Pemanfaatan Drone dalam Penerbangan


Pemanfaatan Drone dalam Pertambangan

Pemanfaatan Drone dalam Pertanian

PERKULIAHAN GEOSPASIAL DASAR

  PETA Pada pertemuan pertama dalam mata kuliah Geospasial Dasar ini mahasiswa diberikan materi mengenai peta oleh dosen kami yang terhorm...